(foto/istimewa) |
Dimensintb.com, Lombok Tengah-Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) terpilih Lalu Muhammad Iqbal, gelar acara tasyakuran kemenangan pasangan Iqbal-Dinda di muhajirin Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur NTB terpilih Lalu Muhammad Iqbal menjelaskan jika salah satu kantong suara yang memilih pasangan Iqbal-Dinda terletak di basis daerah dengan penduduk miskin ekstrim di NTB
"Hal ini menjadi pertanda bahwa mereka sangat menaruh harapan adanya perubahan di bumi Nusa Tenggara Barat," ujar LMI sapaan akrabnya, di Lombok Tengah, Rabu (18/12).
LMI juga menyampaikan bahwa permasalahan kemiskinan ini telah disampaikan langsung saat pertemuan dengan presiden Prabowo.
Karena itu, kata LMI, Pemerintah pusat akan melakukan support secara maksimal terhadap program program daerah.
Senda dengan itu D.A. Malik yang juga hadir dalam acara tersebut mengemukakan jika potensi NTB keluar dari kantong kemiskinan sangatlah besar sebab NTB memiliki salah satu sektor tambang yang dapat menunjang hal itu.
Misalnya dari 6 (enam) persen laba bersih dana bagi hasil yang setiap tahunnya di terima oleh NTB dengan cara transfer ke daerah, itu dinilai sangat bisa mengubah strata hidup.
"Pengelolaan dana bagi hasil setiap tahunnya ini jika di kelola dengan baik dan tepat sasaran seperti bedah rumah bagi warga miskin dan memberikan santunan setiap bulannya ke masyarakat jompo, merebot dan beasiswa ke peserta diidik yang berprestasi, termasuk untuk program santunan anak yatim di kantong basis kemiskinan tentu akan sangat membantu harapan warga NTB seperti harapan Iqbal-Dinda," katanya.
Dalam pandangannya, Malik (panggilan akrab) menjelaskan kalau dana bagi hasil PT. AMNT dari keuntungan bersih yang dikucurkan ke Pemda sangat fantastik nilainya, yaitu mencapai 29 juta Us Dollar.
Dia mengatakan pengelolaan dana bagi hasil PT. AMNT saat ini (oleh pemerintahan sebelumnya) perlu dievaluasi dan dipertanyakan kemana sasaran penggunaannya selama ini. Bila perlu di audit kemana penggunanya untuk dilakukan evaluasi penggunanya terutama terhitung sejak tahun 2022-2024.
Untuk itu dia berharap ke depannya dana bagi hasil ini sangat penting diprioritaskan bagi pemilih atau basis basis kemiskinan yang telah meletakkan harapannya ke iqbal dinda.
"Ini penting mengingat hak bagi hasil untuk daerah tambang telah diatur di dalam UU No. 3 tahun 2020 tentang pertambangan mineral dan batubara dan kewajiban ini setiap tahunnya telah dilaksanakan oleh PT. AMNT, sebagaimana amanah pasal 129 UU tentang mineral dan batubara," kata Malik
"Sekali lagi yang perlu dievaluasi masalah penggunaan selama dua tahun belakang ini, apakah telah dijalankan dalam rangka pembangunan daerah terutama untuk pengentasan kemiskinan ini penting dilakukan evaluasi," imbuh Malik.
Sementara itu, Sekretaris relawan Sahabat Turki, mengungkapkan selain DBH dari sektor mineral ada juga dana bagi hasil yang nilainya cukup besar yakni DBHCHT yang nominalnya juga hampir sama sekitar Rp 473 miliar pertahun Jika di kelola dengan baik dan tepat sasaran cukup memiliki daya ungkit untuk menghilangkan kemiskinan ekstrim dan menurunkan angka kemiskinan.
"Dalam petunjuk teknis manfaatnya yaitu melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 215/PMK.07/2021 tentang penggunaan, pemantauan, dan evaluasi dana bagi hasil cukai hasil tembakau yang mengatur penggunaan DBH CHT dengan ketentuan pada bidang kesejahteraan masyarakat 50%; Bidang penegakan hukum 10%, dan; Bidang kesehatan 40%," kata Hadi.
Sejumlah dana tersebut dapat digunakan untuk melakukan restorasi lingkungan, penguatan kapasitas pemerintah dan penguatan kapasitas masyarakat.
Sealin itu juga ada isu global yang musti menjadi konsentrasi pemerintah pusat sampai ke pemerintah daerah yaitu isu perubahan iklim yang mana dampaknya sudah kita rasakan yaitu intensitas bencana alam di NTB mengalami peningkatan dalam 10 tahun terakhir.
"Sejumlah dana tersebut dapat digunakan untuk melakukan restorasi lingkungan, penguatan kapasitas pemerintah dan penguatan kapasitas masyarakat ungkap adhie. Dan adie berharap iqbal dinda kedepannya bisa mengelola sumber dana ini dengan bijak sebagaimana harapan harapan dan janji politik yang telah di tuangkan di dalam visi misinya," ujar Samsul Hadi.(*)
Comments
Post a Comment