Tampak terlihat tanaman tembakau di Desa Jerowaru Kecamatan Jerowaru Lombok Timur, kering akibat dirusak orang tak dikenal. (foto/istimewa)


Dimensintb.com, Lombok Timur - Tanaman tembakau yang ditanam di lahan sekitar 40 are milik salah satu warga Desa Jerowaru, Kecamatan Jerowaru atas nama Andi sebagian dirusak orang tak dikenal dengan menggunakan cairan rondup atau racun pembasmi tanaman menjadi viral.


Maka daun tembakau miliknya mengering dan terlihat gosong sehingga menjadi rusak 


Peristiwa itu diketahui oleh salah satu warga setempat pada Minggu sore sekitar Pukul 15.00 Wita dan selanjutnya memberitahu dirinya 


Mengetahui kejadian itu, dia langsung memeriksa kondisi tanaman tembakau yang dilaporkan gosong dan mengering itu.


“Saya tidak tahu kalau tembakau saya dirusak orang karena dua hari sebelumnya, semuanya baik-baik saja,“ kata Andi. Minggu (11/08).


Terhadap kejadian itu, dirinya punya kecurigaan kepada salah seorang yang diduga melakukan perbuatan jahat itu.


“Saya hanya curiga saja, jika benar orang itu pelakunya, maka kemungkinan besar perbuatan itu dia lakukan diduga karena motif sakit hati, tapi kami tidak berani menuduh karena tidak ada saksi, kecuali ada yang melihat orang itu pernah ke sawah saya, maka bisa saja kami laporkan secara hukum,“ ungkapnya.


Masih kata dia, kejadian ini menjadi pembelajaran untuk kita semua, mengigat di beberapa tempat juga terjadi hal serupa, dengan perlakuan yang berbeda, ada yang tembakaunya dirusak dengan cara ditebang dan ada juga yang dicabut.


“Semoga kejadian yang sama tidak terulang lagi dan kita harus menyikapi dengan tenang. Jangan sampai saling tuduh tanpa ada saksi yang menguatkan, karena bisa saja ini propaganda politik yang sengaja di desain untuk meresahkan warga,“ pungkasnya.


Tapi pastinya kata dia, dirinya berharap kepada pihak terkait untuk meningkatkan pengawasan, terutama kepada pihak keamanan dan pemerintah desa di Lombok Timur, mengingat massa panen semakin dekat dan biaya yang dikeluarkan petani lumayan besar.


"Kami berharap pihak keamanan dalam hal ini Babinkamtibmas, Babinsa dan pemerintahan desa untuk melakukan patroli dan meningkatkan keamanan, karena jerih payah dan biaya yang dikeluarkan petani untuk merawat tembakau sangat besar hingga mereka bisa panen dan produksi," tandasnya.(*)