Salah satu Paslon Bupati dan Wakil Bupati Lombok Timur Suryadi Jaya Purnama dan H. Nasrudin, yang akan ikut dalam kontestasi Pemilukada 2024. (flayer/SJP-Nas)


Dimensintb.com, Lombok Timur - Dinamika politik jelang pendaftaran pada 27 Agustus mendatang pada pilihan kepala daerah (Pilkada) Bupati dan Wakil Bupati di kabupaten Lombok Timur (Lotim) masih  dinamis, hal itu dengan munculnya pasang bakal calon (Paslon).


Terbaru Paslon Suryadi Jaya Purnama dan H. Nasrudin (SJP-Nas) memantapkan diri untuk berduet dalam kontestasi Pilkada 2024 mendatang, terbukti sudah terpasang baliho paket SJP-Nas. Tentu munculnya paket ini akan terjadi perubahan peta politik di Pilkada Lombok Timur.


Komunikasi politik paket SJP-Nas sudah terbangun cukup lama. Sedangkan dirinya maju sebagai Bupati atas dorongan Partai (PKS-red) dan masyarakat, tentunya hal ini menjadi semangat berikhtiar dalam membangun daerah.


"Insya Allah paket SJP-Nas siap ikut dalam kontestasi di Pilkada Lombok Timur, dengan Jargon "Periri Bale Langgak Menuju Arah Baru Lombok Timur yang Solah dan Sholeh," ungkapnya Senin (12/08).


Dikatakan SJP, bahwa dirinya bersama Partai Kejadian Sejahtera (PKS) meyiapkan mesin politik Partai dan tim relawan di 21 Kecamatan, tentunya hal yang sama juga disiapkan oleh pasangannya (Nas-red). 


Kendati paket SJP-Nas buru dimunculkan, akan tetapi paket ini merupakan pasangan yang sangat matang. Karena kedua tokoh ini pasangan politik dan birokrasi, tentunya akan saling melengkapi.


"Jadi boleh-boleh saja orang menganggap kita tidak serius, namun saya yakin dengan modal pengalaman saya jadi DPR RI serta  H. Nas di birokrasi insya Allah kita faham apa yang diinginkan masyarakat Lombok Timur," bebernya.


Dengan mengikuti kontestasi sebagai calon Bupati, hal ini merupakan langkah  ikhtiar dalam membangun daerah. 


Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk menyambut kontestasi politik dengan riang gembira, serta mengajak untuk jangan dijadikan sebagai ajang saling singgung hingga menimbulkan perpecahan.


"Kalah menang dalam Politik itu hal yang biasa, jadi jangan sampai pesta demokrasi 5 tahun sekali membuat kita bermusuhan,", tandasnya.(*)