Chanal Youtube Wens 262 chanel, sebuah cerita comedi edukasi.

Dimensintb.com - Edukasi dalam memberikan pemahaman ditengah-tengah masyarakat masyarakat terhadap pencegaha pernikahan anak dibawah umur sangat penting. Mengingat saat ini peristiwa pernikahan anak dibawah umur ditengah masyarakat khususnya di wilayah Lombok Timur masih terjadi.

Apa lagi dengan era digitalisasi saat ini, sehingga  bisa sebagai wadah untuk melakukan edukasi dalam rangka memberikan pemahaman pernikahan anak dibawah umur sangat bertentangan dengan aturan atau regulasi yang ada.

Terbaru, dalam sebuah cerita comedi edukasi pada chanal Youtube Wens 262, yang berjudul 'Belang Toak'. istilah Belang Toak dalam bahasa Sasak Lombok yang arinya laki-laki yang sudah tua usia yang suka terhadap gadis atau wanita di usia belasan tahun atau perempuan masih remaja yang masih duduk dibanguk sekolah menengah.

Dimana dalam komedi edukasi itu, cerita comedi edukasi ini sendiri digagas dan ditulis oleh salah satu tenaga medis atau perawat yaitu Sapowan yang saat ini bertugas di puskesmas pembantu Desa Danger Kecamatan Masbagik Lombok Timur. yang di terbitkan dalam chanal youtubenya sediri dalam akun youtube wens262 chanel.

"Kenapa kita angkat tema ini, karena saya melihat masih ada kejadin ditengah masyakat. Sehingga saya ingin membantu memberikan pemahaman serta menjadi edukasi kepada masyarakat, agar hal ini tidak terjadi lagi karena bertentangan dengan aturan yang ada," ungkap Went sapaan akrabnya kepala Pustu Danger,  saat ditemui media ini, Kamis (05/10).

Dalam pembuatan video comedi edukasi ini sendiri, ia melibatkan semua kepala wilayah (Kawil) yang ada di Desa Danger. Karena mereka yang terlibat langsung dalam persoalan yang terjadi ditengah - tengah termasuk dalam proses administarai dan adat budaya pernikahan.

Atas itu, sehingga ia mengajak kepala wilayah untuk ikut ambil bagian peran dalam cerita komedi edukasi itu. Termasuk melibatkan juga beberapa masyarakat sekitar, "yang menjadi pemeran utama dalam comedi itu yakni kawil Danger Utara pak Humaidi yang nama pemeranya Amaq Ingong," bebarnya.

Comedi edukasi bertujuan agar tidak terjadi pernikahan anak dibawah usia ini, yang berjudul "Belang Toaq'. Dalam ceritaya Amak Ingong yang menjadi pemeran utamanya, ingin menikahi anak masih dibawah umur yang masih berstatus pelajar di sekolah tingkat menengah.

Keinginannya untuk menikahi gadis dibawah umur tersebut, karena mengandalkan harta yang dimiliki oleh amaq ingong. Sehingga ia berusaha membujuk semua keluarga dari gadis yang ingin dinikahinya, dengan memamerkan harta dan kekayaan yang dimiliki kepada keluarga gadis tersebut dengan cara menjanjikan ibu dari gadis itu mobil, tanah dan janji lainya.

Meski dengan segala upaya yang dilakukan oleh amaq Ingol dalam sekenario cerita itu, untuk memuluskan hasrat nafsunya. Akan tetapi karena keingin dari laki-laki separuh bawa Itu bertentangan dengan aturan UU no 16 tahun 2019, Hal itu juga bertentangan dangan regulasi perlindungan anak dan perempuan. Sehingga  wali dan kawil dari kedua pihak todak berani memberikan izin karena gadis tersebut masih dibawah umur atau kurang dari 19 tahun.

Dalam cerita itu dan dari peristiwa yang terjadi akhirnya amak Ingong dan keluarga dari gadis itu diberikan nasehat dari Kepala KUA yang diprankan oleh Riad, sehingga meraka mengerti aturan dan larangan menikahi anak dibawah umur.

Setelah diterbitkan cerita dalam komedi edukasi oleh chanal youtube wens 262 yang berdurasi 34 detik lebih tersebut dengan jam tayang dua ribuan pengunjung. Menariknya comedi edukasi ini mendapatkan apresiasi dari pemerintah Desa Danger, Kawil dan masyarakat, karena dengan adanya  video ini masyarakat bisa teredukasi.

Asas apresiasi itu, ia berkomitmen kedepannya untuk membuat cerita dan sekenario comedi dengan judul yang berbeda dengan mengangkat sekaligus membantu pogram pemerintah dengan cara menjadikanya dalam bentuk cerita comedi edukasi. Sehingga masyarakat bisa diedukasi dan mendapatkan informasi dari cerita yang dibuat.(*)