Bakal Calon Presiden (Bacapres) tahun 2024 Ganjar Pranowo, saat menyapa Kader dan masyarakat Pulau Lombok, (foto/istimewa) |
Dimensintb.com - Bakal Calon Presiden (Bacapres) tahun 2024 Ganjar Pranowo, saat didaulat ke atas panggung dan memberi arahan terkait pemenangan partai dan Pilpres di NTB. Ganjar tak menampik bahwa, NTB memang bukanlah basis PDIP. Namun, Gubernur Jawa Tengah ini haqqulyakin, dengan dukungan masyarakat, dukungan para tokoh, dan dukungan dari para alim ulama, para Tuan Guru, kemenangan tersebut akan bisa diraih di NTB.
Dalam kesempatan itu, Ganjar menyampaikan target kemenangan 51 persen, sesuai dengan yang sudah dicanangkan. Ganjar pun merinci, target kemenangan itu harus didetailkan berbasis TPS.
“Jika di NTB ada 16.000 TPS, lalu pemilih di tiap TPS ada 300 orang, berarti ada lebih dari 150 orang pemilih yang harus didekati. Mereka inilah yang harus ditemui setiap hari. Jika oleh satu orang, butuh waktu berapa lama. Jika dua orang butuh waktu berapa. Inilah yang harus didetailkan. Syukur-syukur tiap TPS dapat 200 suara,” kata Ganjar Pranowo, saat menyapa Kader dan masyarakat Pulau Lombok, di Kantor DPD PDIP NTB di Jalan Lingkar Selatan, Kota Mataram. Ahad (18/06).
Ganjar pun pada kesempatan tersebut, menyampaikan bahwa ketika berkunjung ke NTB, dirinya selalu menemukan hal yang menarik. Ganjar pun menuturkan, dirinya memiliki impian yang belum bisa mewujud hingga saat ini. Impian itu adalah mendaki Gunung Rinjani. Itu adalah impian Ganjar semenjak masih menjadi mahasiswa. Dia pun ingin impiannya tersebut bisa tercapai.
“Sampai hari ini pun masih lepengin saya,” imbuhnya.
Ganjar juga menceritakan bagaimana dirinya sebagai Gubernur Jawa Tengah sering ditemui para petani tembakau asal NTB. Terutama petani tembakau Lombok Timur. Ganjar pun sampai dijuluki Senopati Tembakau, lantaran perjuangannya untuk kesejahteraan para petani tembakau tersebut.
“Saat Pilgub di Jawa Tengah, petani tembakau adalah die hard yang menjadi ujung tombak pemenangan,” ungkap Ganjar.
Dia pun yakin, para petani tembakau di Pulau Lombok juga memiliki militansi dan komitmen yang sama untuk menjadi ujung tombak pemenangan dalam Pilpres 2024.
Sementara itu, Ketua DPP PDIP Sri Rahayu, menyebutkan, konsolidasi kemarin adalah konsolidasi pertama di NTB semenjak Ganjar ditetapkan sebagai Bacapres oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnooutri. Hal ini instruksi Ibu Mega kepada seluruh tiga pilar PDI Perjuangan yang terkait dengan upaya pemenangan Ganjar dan kemenangan partai di Pileg 2024.
Sehingga kader dan pengurus partai harus turun ke bawah bersama masyarakat. Membangun posko gotong royong. Dan atas instruksi ini, wajib hukumnya bagi kader dan pengurus partai untuk tegak lurus terhadap instruksi Ketua Umum.
“Kader itu ototnya partai. Menjadi mata-matanya partai, menjadi otaknya partai,” ungkapnya dalam sambutanya saat mendampingi Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo menyapa masyarakat Pulau Lombok.
Menuntutnya, sebagai otot partai, kader dituntut punya kekuatan untuk membangun gerakan bersama memenangkan pilpres. Sebagai mata-matanya partai, kader kata Sri Rahayu, harus tahu persis peta di wilayah masing-masing. Harus tahu tokoh yang harus dirangkul dan harus diajak bersama dan didekati. Dan sebagai otak partai kader harus punya strategi dan cara berjuang untuk pemenangan Pemilu.
“Tugas kita memang tidak ringan. Tapi kalau kita gotong royong apa pun yang berat jadi ringan untuk kita capai cita-cita bersama,” kata Sri Rahayu.
“Pak Ganjar sudah ditugaskan meneruskan apa yang sudah dilakukan Pak Jokowi selama dua periode. Kita inginkan, apa yang sudah dicapai Pak Jokowi tidak berhenti, tetapi berkelanjutan. Dan yang bisa melanjutkan adalah Pak Ganjar sesuai dengan instruksi Ketua Umum,” sambungnya.
Karena itu, selepas konsolidasi tersebut seluruh kader PDIP tidak lagi ada yang bertanya tentang apa yang harus dilakukan. Apa yang telah diinstruksikan oleh Ketua Umum kini tinggal harus dijalankan. Hasil Rakernas yang baru digelar PDIP juga sudah merinci secara jelas tentang apa yang harus dilajukan kader.
“Tinggal sekarang kita introspeksi, apa sudah melakukannya atau tidak,” tandasnya.(DN)
Comments
Post a Comment